Saya bertemu dengan teman di Fountain
Lounge Grand Hyat tadi sore. Disalah satu lantai dari hotel itu juga sedang
berkumpul para elite koalisi merah putih sambil menyaksikan sidang MK melalui
TV. Diluar hotel itu, para pendukung
Prabowo Hatta sedang berdemontrasi mem-pressure MK untuk mengarahkan keadilan
kepada pasangan Prabowo Hatta dan menggugurkan keputusan KPU atas kemenangan
pasangan Jokowi-JK. Suasana didalam hotel sangat sejuk berbeda dengan diluar dimana antara Polisi dan demontran saling berhadapan dengan muka amarah. Teman itu berkata kepada saya bahwa bagaimanapun Jokowi-JK
tetap akan unggul dan MK pasti membatalkan seluruh gugatan Prabowo Hatta. Ini
bukan politik tapi berpikir waras untuk sesuatu yang jelas. Menurutnya, Pemerintahan
Jokowi mewarisi dua hal dari pemerintah sebelumnya yaitu pertama, design
perencanaan pembangunan yang sudah matang. Artinya dari blue print sampai studi
kelayakannya sudah rampung. Untuk membuat design ini tidak mudah. Apalagi sudah
sampai pada tahap detail engineering. Kelebihan SBY selama dua periode berkuasa adalah mampu
menyiapkan semua itu dengan sempurna sampai kepada perangkat UU dan Peraturan. Kedua,
rendahnya impelemtasi program. Hal ini disebabkan banyak hal namun penyebab
utamanya adalah rendahnya political will dari elite politic melaksanakan (
mengekseskusi) program tersebut. Rendanya political will ini tercemin dari
politik APBN yang terjebak dengan biaya rutin. Nah, tugas Jokowi hanyalah
melaksanakan apa yang belum dilaksanakan
sempurna oleh SBY, yaitu eksekusi program. Katanya dengan tegas.
Masalahnya adalah darimana
dananya? Menurut saya, masalah SBY selama ini adalah keterbatasan ruang fiskal untuk
mengeksekusi program. Liat aja fakta pada APBN 2015, ruang defisit yang digunakan hanya 0,8
persen dari PDB. Namun, saat ini ruang defisit sudah dipakai atau sudah dikunci
adalah 2,32 persen dari PDB. Artinya hanya tersisa 0,18 persen saja, jadi ruang
fiskal yang disediakan pemerintahan SBY untuk pemerintahan baru tanpa menaikkan
BBM (bahan bakar minyak) hanya Rp 20 triliun. Dengan APBN 2015, tidak ada yang
bisa dikerjakan untuk Indonesia yang panjangnya sama dengan jarak London-Siberia. Lantas bagaimana caranya agar APBN berdaya ? tanyanya. Caranya
adalah memangkas belanja rutin. Sangat banyak pos anggaran disemua lini yang bisa dipangkas
untuk dialihkan keproject nyata. Andaikan pos subsidi BBM dikurangi maka pada waktu bersamaan harus ada kebijakan nyata dibidang Migas khususnya kemampuan refinery dalam negeri dan mekanisme import BBM yang efisien. Andaikan bisa dihemat 10% saja belanja
rutin maka akan ada tambahan ruang fiskal sebesar Rp.200 triliun. Namun pada waktu bersamaan Pemerintah juga harus meningkatkan Tax Ratio khususnya kembali memberlakukan pajak kekayaan,setidaknya bisa meningkatkan penerimaan pajak sebesar 5% atau Rp. 100 triliun. Dari kebijakan
efisiensi belanja rutin dan penigkatan tax ratio ini dialokasikan untuk program pembangunan yang secara
langsung dapat menekan biaya produksi nasional dan sekaligus meningkatkan efisiensi
nasional,yang pada akhirnya bisa menurunkan inflasi secara sistematis. Program dimaksud adalah pembangunan sistem logistik nasional yang didukung
transfortasi darat, laut dan udara. Juga menyediakan management logistik
nasional yang berbasis IT sehingga penyelesaian administrasi dapat berlangsung
cepat dan akurat.
Untuk pembangunan Sistem Logistik
Nasional telah ada blueprint nya sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun
2012. Blueprint ini sebagai acuan bagi menteri, pimpinan lembaga non
kementerian, gubernur, dan bupati/wali kota dalam menyusun kebijakan dan
rencana kerja yang terkait dengan pengembangan Sistem Logistik Nasional di
bidang masing-masing. Rencana pembangunan jalan Toll Trans Java, Sumatera ,
Kalimantan sudah masuk tahap implementasi karena studinya sudah rampung. Juga
pembangunan jalur kereta di Sulawasi. Progam Pendulum Nusantara ( atau istilah
Jokowi toll laut ) yang merupakan sebuah
sistem transportasi barang via laut yang menghubungkan Indonesia Barat dan Timur, dengan menggunakan kapal ukuran besar
(kapasitas 3000-4000 TEU) yang begerak terus menerus ( Shuttle ships). Revitalisasi Bandara secara nasional tengah berlangsung agar bisa berfungsi sebagai bandara
cargo bekelas dunia. Singkatnya semua program pembangunan infrastrutkur untuk
kelancaran sistem logistik nasional sebagian sudah masuk dalam tahap implementasi dan sebagian lagi menanti
di eksekusi. Jadi efisiensi nasional
lewat kebijakan politik anggaran yang berorientasi kepada rakyat sangat penting
sekali guna membiayai program yang belum dilaksanakan dan mempercepat penyelesaian
program yang sedang berlangsung, kata saya menyimpulkan. Bagaimana peran swasta
dalam penyediaan infrastruktur ekonomi khususnya sarana pendukung sistem
logistik nasional? Tanyanya
Menurut saya memang kebutuhan
pembiayaan infrastruktur Ekonomi sebagai pendukung logistik nasional tidaklah
sedikit. Sebagai gambaran Pemerintah memiliki target pembiayaan infrastruktur
selama tahun 2009-2014 (untuk memenuhi Millenium Development Goal pada tahun
2015) adalah sebesar kurang lebih 1400 triliun rupiah, sementara kemampuan
pendanaan Pemerintah sendiri melalui APBN selama 5 tahun diprediksikan hanya
mencapai sekitar 400 triliun rupiah. Dari hal tersebut dapat dilihat sebuah
financial gap yang cukup besar, yaitu sekitar 1000 triliun rupiah. Bagaimanakan
cara Pemerintah untuk mengisi kekosongan pendanaan dalam financial gap ini? Sejak tahun 1998 sampai dengan era SBY telah dikeluarkan UU dan Peraturan berkaitan dengan PPP (Public
Private Partnership). Sehingga hampir semua sektor infrastruktur dapat dikelola
oleh Swasta berdasarkan PPP dengan pemerintah. Tapi mengapa peran serta swasta
dalam pembiayaan infrastruktur ekonomi masih sangat rendah? Hal ini karena faktor
ketidak pastian akan aturan serta masih rumitnya proses mendapatkan izin
khususnya pembebasan tanah dan tarif. Oleh karenanya Jokowi-Jk harus mampu
memberikan kepastian iklim investasi dan menyediakan skema investasi yang menguntungkan
pemodal dengan dukungan dari PT
Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai Lembaga Penjamin Investasi
dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (persero) sebagai Lembaga Pembiayaan. Kedua
lembaga ini bersama dengan dunia perbankan akan menjadi trigger bagi investor swasta untuk terlibat dalam
pembiayaan proyek.
Teman itu mengajak saya
berdiskusi tentang apa yang bisa diperbuat oleh Jokowi-JK dengan kekuatan di
parlemen tidak lebih dari 50%. Apalagi
kelompok yang kalah akan menjadi koalisi yang solid atas dasar kepentingan. Bahwa
mereka harus bersatu untuk bisa selamat dari serangan jokowi-Jk. Bila barisan
mereka pecah maka banyak hal yang bisa menjadikan mereka sebagai pesakitan.
Maklum karena semua partai koalisi merah putih tersangkut kasus hukum. Strategi
Jokowi menjalankan program kerja pro rakyat adalah melalui politik anggaran.
Untuk bisa melaksanakan politik anggaran, dia harus mendapatkan dukungan
sedikitnya ¾ anggota DPR. Tanpa dukungan sebanyak itu maka R-APBN akan
tersandung di DPR, apalagi dalam RAPBN itu berhubungan dengan pengurangan belanja rutin termasuk subsidi. Ingat pengalaman SBY, setiap kebijakan memangkas subsidi pasti dihadang oleh PDIP. Menurut saya PDIP menolak pengurangan subsidi karena SBY tidak berani merestruktur mekanisme pengadaan BBM yang sarat kolusi yang berdampak pada rendahnya kemampuan kilang BBM dalam negeri sehingga ketergantungan akan import semakin besar. Ya, karena itu berhubungan dengan kepentingan business elite partai yang ada dalam koalisi SBY dan sekarang mereka berada di koalisi merah putih yang merupakan oposisi pemerintahan Jokowi.Apapun akan mereka lakukan untuk mengamankan business mereka. Saya terdiam! Kemudian terdengar berita bahwa MK telah memutuskan seluruh gugatan Prabowo - Hatta dibatalkan oleh MK, dengan itu maka Jokowi -JK adalah Presiden- Wakil Presiden terpilih dan syah. Ya melalui politik anggaran, sepertinya mission impossible bagi Jokowi-Jk atau dengan cara lain?
Sentralisasi Data Konsumsi BBM utk Personalisasi Tarif BBM
ReplyDelete1. Setiap STNK dikeluarkan Card yg ada informasi NIK
2. Setiap pengisian BBM, card digesek dulu utk merekam NIK, Pemilik Mobil, dan Konsumsi BBM
3. Harga setiap ID STNK n NIK diset dari awal harga dan maksimum kuota konsumsi BBM per bulan.
Jika konsumsi melebihi kuota maks, maka harga juga disesuaikan dan lebih mahal.
Atau sebagai alternatif pengganti Card, maka di plat nomor diberi "tanda" agar bisa dikenali oleh sensor teknologi RFID
ReplyDelete