Monday, February 11, 2013

Islam satu


Kemarin saya makan malam dengan teman dari Dubai. Dia juga membawa relasinya dari Iran. Kami menikmati malam tahun baru china direstoran yang berada dipuncak Hotel  berbintang. Ada hal yang menarik ketika teman dari Dubai berkata, lihatlah kenyataan bahwa ada lebih 1 miliar orang di China tapi bisa dipersatukan oleh satu partai, satu president. Bagaimana mungkin Islam di seluruh timur tengah dan afrika yang jumlahnya hanya sebanyak satu provinsi di China, tapi tidak bisa bersatu. Padahal ajaran agama mengharuskan semua sujud kearah Baitulllah.  Semua melaksanakan rukun islam ke lima ketempat yang sama, di Makkah.  Sama sama menyebut dua kalimasahadat. Tapi dalam kehidupan satu sama lain bersejarak saling curiga. Merasa lebih baik dibandingkan yang lain , berhak pula memimpin. Tidak ada kata sepakat bila soal kepentingan pribadi.  Bukan hebatnya orang Barat/yahudi menghasut adu domba umat islam tapi memang sudah tabiat umat islam akhir zaman tidak suka berdamai dengan saudaranya sendiri atas dasar kesetaraan. Mereka ingin berdamai asalkan kamu dibawah saya diatas. Demikian katanya. Relasinya orang iran nampak tersenyum dan sedikit berkomentar  bahwa Iran tidak pernah mempermasalahkan soal perbedaan mahzap. Masalah Iran hanya tidak ingin berdamai dengan Israel dan karena itu iran harus berjarak hati dengan Arab Saudi yang boneka Amerika.

Di zaman Rasul, bagaimaan indahnya persaudaraan antara kaum muhajirin ( Makkah) dan Ansar ( Madinah). Diantara mereka merasa bersaudara. Mereka yakin bahwa apabila mereka menjaga saudaranya maka Allah akan menjaganya. Mereka juga yakin bahwa apabila mereka melapangkan kesulitan saudaranya maka Allah akan melapangkan satu kesulitan dari beberapa kesulitan di hari kiamat kelak. Mereka sangat yakin bahwa apabila mereka menutupi kejelekan saudarannya maka Allah akan menutupi kejelekannya dihari kiamat.  Rasul bersabda " Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahualaihi wasallam dari Rasulullah Shallallahualaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama lain, dan menyantuni saudara -saudaranya (yang memerlukan).  Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan dan nama baiknya). Sehingga sampai kepada satu kesimpulan yang sangat tegas dari Rasul bahwa “ Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya.( HR. Bukhari).  Dengan begitu indahnya ajaran Islam yang diteladankan oleh rasul lantas mengapa ini tidak menjadi akhlak umat islam untuk bersatu?. Padahal semua visi dan misi partai yang beraliran Islam itu adalah sama. Lantas apa sebetulnya yang membuat umat islam sulit bersatu ? tanya saya. Semua terdiam. Mungkin ini pertanyaan mudah yang sangat sulit di jawab.

Teman dari Iran berkata dengan menyebut hadith Nabi yang dirawikan oleh HR. Abu Daud bahwa dari Abu Abdis-Salam dari Tsauban bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Nyaris akan datang kepada kalian bangsa-bangsa lain (musuhmu) sebagaimana hewan mendatangi tempat makannya. Lalu shahabat bertanya,”Apakah karena jumlah kami sedikit, Ya Rasulullah ?”. “Tidak, justru kalian saat itu banyak sekali, namun kalian bagai buih yang dipermainkan ombak. Allah SWT akan mencabut rasa gentar dari hati musuh kalian dan akan memasukkan ke dalam hati kalian wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati. (HR. Abu Daud). Karena  umat islam terutama para elite cinta dunia dan takut mati maka tentu kekuasaan diraih untuk memuaskan duniawi,  bukan cara berjihad dijalan Allah. Semuanya dilakukan karena pamrih. Tidak ada ikhlas. Maka siapapun dia lebih mementingkan dirinya dan golongannya. Padahal Pesatuan itu adalah perintah Allah “Berpegang-teguhlah kalian dengan tali Allah, dan janganlah kalian berpecah-belah.” (QS. Ali Imran: 103). Bila Partai Islam tidak bisa bersatu maka dapat dipastikan bahwa mereka tidak berjuang untuk dan atas nama Islam. Tidak berjuang untuk Allah. Mereka hanya membawa nama Islam dan untuk kepentingan pribadi dan golongan saja. Dengan kondisi ini mana pula mungkin bisa dipersatukan. Persatuan hanya mungkin bila semua niatnya ibadah dan ikhlas karena Allah.

Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Networks menunjukkan partai politik Islam makin terpuruk pada pemilu 2014 mendatang. Peluang tokoh partai Islam untuk maju sebagai calon presiden sangat kecil. Dengan ketentuan parlementary transhold diperkirakan setelah tahun 2014 akan banyak Partai Islam yang akan tersingkir. tulah harga dari tidak bisanya bersatu. Itulah harga akhlak dari elite pemimpin islam yang kemaruk harta dan kekuasaan. Itulah harga dua kalimasahadat dari kita semua.  Kalah sebagai pecundang. Mungkinkah setelah semua terkubur, akan bangkit satu bendera Islam, yang tidak mewakili siapapun kecuali mewakili Allah untuk melaksanakan firman Allah ...dan mereka mengutamakan kepentingan orang lain atas diri mereka sendiri sekalipun pada waktu bersamaan mereka sangat memerlukannya. ( QS, AL –Hasyr ( 59): 9). Diantara mereka saling berbagi dan mengasihi. sebagaimana pesan Rasul “ sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.