Saturday, September 18, 2010

Iblis

Allah berfriman dalam Surat Saba Ayat 21 “ dan tiada wujud kekuasaan Iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada kehidupan Akhirat, dan siapa yang ragu ragu tentang itu. Dan Tuhanmu memelihara segala sesuatu “. Ayat ini dibacakan oleh teman saya ketika kami terlibat diskusi hangat soal kemajuan Ekonom China dan kemajuan Tekhnologi Barat yang kesemuanya berorientasi sekular.. Apa kaitannya dengan Surat Saba itu ? Dia menjelaskan bahwa Iblis itu dapat berwujud dalam bentuk apapun. Bahkan dia bisa masuk kedalam tubuh manusia dan menyetir manusia untuk berbuat seperti apa yang iblis mau. Manusia yang iblis masuki ini bisa saja seorang yang ahli dbidang ilmu pengetahuan atau bisa saja dia adalah pemimpin suatu bangsa. Yang pasti orang ini akan menjadi magnit bagi yang lain untuk mengikutinya. Tentu yang dia masuki adalah manusia yang keimanannya rendah.

Bila Iblis masuk kedalam orang berilmu tinggi dibidang Ekonomi , budaya, sosial sains maka dia akan menjadi magnit bagi orang lain untuk berkiblat pada ilmunya. Bila dia seorang pemimpin maka dia akan menjadi magnit bagi orang lain agar menjadi follower. Dengan demikian Iblis dapat menarik orang dalam jumlahnya besar sekaligus untuk menjadi sesat dihadapan Allah. Lantas bagaimana cara Iblis menjadikan orang itu sebagai magnit ? Iblis akan menjadikan 10 hal yang 9,9 adalah benar dan bahkan tidak bertentangan dengan ketentuan Allah, dan tentu saja sesuai dengan kaidah etika moral yang berlaku universal. Yang 0,1 dari yang 10 itu disesatkan iblis. Caranya menyesatkan sangat halus. Sangking halusnya , akal kita tidak bisa melihat kesesatan itu. Karena apa ? karena yang 0,1 ini berhubungan dengna nafsu manusia. Inilah yang jadi magnit untuk manusia keluar dari ikatannya dengan Allah.

Walau 0,1 saja yang disesatkan iblis namun dia menutupi kebaikan yang 9,9 itu. Ia menutupinya dengan “ keindahan harta dan kemuliaan nama besar. “ Dengan dua hal ini manusia akan terus mempertahankan yang sesat itu agar keindahan harta tetap ada padanya dan kemuliaan nama besar tetap disandangnya. Untuk dua hal ini, ideliasme teori sosialisme membuat orang ingin tetap berkuasa untuk menguasai orang lain secara menyeluruh.Begitupula dengan idealisme kapitalisme membuat orang gemar menumpuk harta dan mencari kekuasaan walau harus menindas orang lain. Agar kedua isme tetap eksis untuk dipahami oleh orang banyak maka agama harus dijauhi. Karena hanya agama yang bisa menunjukan kebenaran sejati dan membuat magnit itu menjadi lemah.

Tanyalah kepada orang kaya mengapa dia tidak mau berbagi kepada orang miskin? Pasti dia punya jawaban hebat untuk tidak perlu berbagi. Bila berdebat denga kita ,mereka punya dasar pengetahuan yang cukup untuk menangkal dan bahkan hipotesa mereka dapat diterima bila keimanan kita dangkal. Tanyalah kepada penguasa mengapa dia tidak mau menerapkan UUD 45 pasal 34. Pasti mereka punya jawsban hebat untuk tidak perlu melaksanakan Pasal 34 UUD 45. Semakin gencar ulama mengingatkan kebenaran semakin gencar iblis melalui manusia yang dimasukinya untuk membantah. Benarkah itu ? Teman saya kembali membacakan firman Allah dalam surat Saba ayat 20 “ Dan sesungguhnya Iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka, lalu mereka mengikutinya kecuali sebagian orang orang yang beriman. “ Ternyata memang iblis yang mengkokohkan pendiriannya.

Iblispun mampu menciptakan situasi dan kondisi yang menimbulkan ketakutan/kecemasan bagi orang kaya dan penguasa untuk semakin tergantung dengan konsep Iblis. Setiap hari , setiap detik , iblis meniupkan rasa cemas itu kepada orang kaya dan penguasa agar terus bertindak zolim demi mempertahankan status quo. Rasa kawatir ini telah menjadi penyakit jiwa ( paranoid ) termasuk bila ada ulama yang ihlas berjuang menyampaikan kebenaran untuk melawan kezoliman. Para ulama sepeti ini akan dijadikan musuh bersama oleh para orang kaya dan penguasa. Sementara bagi ulama yang hidupnya glamour seperti selebrits dan doyan jalan jalan ke Makkah dengan ONH plus akan dimanjakan dan dihormatinya. Bagi ummat yang hanya bisa mengaji dan sholat yang miskin sosial religiusnya tidak akan dibenci karena lambat laun manusia seperti ini akan juga menjadi pemuja iblis. Mereka renta dan mudah ditipu.Lihat aja pemilu, mereka bersedia memilih iblis berwajah manusia dengan hanya diberi uang receh.

Bagaimanapun , keberadaan iblis berwajah manusia, entah itu penguasa, orang kaya , orang berilmu, itu adalah cobaan dari ALlah sebagai pembeda mana yang beriman dan mana yang tidak. Mari kita perkuat iman dan aqidah untuk mengenal iblis berwajah manusia disekitar kita dan berjuang melawannya demi meninggikan kalimat Allah. "Jangan takut karena Allah akan memelihara kita " Kata teman saya.

Wallahualam...

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.