Sunday, September 26, 2010

AS teroris ?

Pada tanggal 24 September sehari setelah Ahmadunejab berpidato dihadapan PBB, The New York Times menulis dalam head linenya Iran Leader Says U.S. Planned 9/11 Attacks." Pada paragraph pertama tertulis "President Mahmoud Ahmadinejad of Iran made a series of incendiary remarks in his speech to the United Nations General Assembly on Thursday, notably the claim that the United States orchestrated the Sept. 11 attacks to rescue its declining economy, to reassert its weakening grip on the Middle East and to save Israel” . Karena pernyataan Ahmandinejab itu, 33 delegasi yang pro AS keluar ( Walk Out ) ditengah sidang sedang berlangsung. Atas berita ini Obama mengatakan kepada BBC bahwa itu merupakan “ offensive. It was hateful”

Kalau dicermati isi pidato Ahmadinejab, maka tidak ada kesan sama sekali dia menuduh Amerika Serikat dibalik peristiwa 9/11. Ini hanya provokasi media massa AS yang membuat hubungan antara AS dan Iran semakin memanas. Apa yang dikatakan oleh Ahmadunejab adalah merupakan pandangan yang ada di masyarakat AS terhadap peristiwa 9/11. Pertama : Ada sebuah kelompok teroris yang sangat kuat dan terorganisir dengan rumit, mampu berhasil menembus semua lapisan intelijen dan system keamanan AS untuk melakukan serangan itu . Kedua : Serangan ini direkayasa sebagai alasan memburuknya pereknomian AS dan agar semakin memperkuat dorongan senat agar AS semakin berperan di Timur tengah khususnya untuk menyelamatkan rezim Zeonis. Ketiga, ada sekelompok teroris yang mendapat dukungan dari pemerintah AS untuk melakukan serangan 9/11. Ketiga hal ini bukan hal baru dan sudah diketahui oleh public lewat berbagai media massa sejak tahun 2006.

Hasil jajak pendapat yang dilakuan oleh Scripps Howard / Ohio University , dua pertiga percaya bahwa pemerintah AS dibalik terorisme dan serangan 9/11. Dalam jajak pendapat tahun 2008 yang dilakukan di 17 negara oleh WorldPublicOpinion.org, mayoritas di sembilan negara menyalahkan al-Qaeda tapi sebagian besar juga menuduh AS dibalik peristiwa 9/11. Jadi pidato Ahmadunejab hanyalah mengutip berita yang ada di media massa AS setelah peristiwa itu. Juga dia menambahkan pandangan dari para analis kalangan kampus maupun LSM di AS bahwa memang benar kita semua sedih karena sekitar tiga ribu orang tewas pada 11 September namun sampai sekarang, di Afghanistan dan Irak ratusan ribu orang telah tewas, luka dan jutaan pengungsi dan konflik terus terjadi dan berkembang. Apakah kemarahan 9/11 harus dibayar dengan ratusan ribu orang mati di Iran, di Afganistan dan tempat lain ?

Lantas mengapa AS sampai marah dengan pidato dari president Iran itu.? Karena hanya Ahmadunejab sendiri yang berani bicara tentang teori konspirasi didepan forum international . Suatu konspirasi negara ( AS dan Barat ) untuk mendominasi seluruh negara kaya minyak di Timur Tengah, menjatuhkan rezim di Irak, Iran dan Suriah mungkin dalam proses, dan juga memperpanjang hegemoni Amerika ke Asia Tengah. Memperkuat geopolitically bersaing dengan China dan Rusia. Konspirasi ini dikenal sebagai kebijakan luar negeri AS dan militer. Semua informasi ini tersedia sangat banyak dan laporan media massa, investigasi LSM dan lain sebagainya yang satu dengan yang lainnya terhubungan yang mengarah kebenaran adanya konspirasi. Ahmadunejab mencoba mencerahkan rakyat AS dan dunia tentang bahaya konpirasi ini agar bersatu untuk kehidupan yang lebih baik.

AS bisa saja mengatakan Ahmadinejab bicara kosong tapi ini adalah fakta yang diyakini oleh masyarakat luas. Pertanyaannya , apabila AS marah terhadap pidato Ahmadinejab yang dinilai tendesius soal 9/11 lantas bagaimana dengan tuduhan AS kepada Iran terhadap pengadaan Nuclear untuk perang ? Ini jauh lebih tendesius dan bahkan menyudutkan Iran secara sistematis lewat forum PBB. Iran pun terkena sangsi embargo ekonomi oleh PBB walau sampai kini tidak ada bukti iran menggunakan nuklir untuk senjata. Sementara Israel yang jelas jelas buat senjata nuklir tidak mendapatkan sangsi apapun. Ini semua adalah fakta kepada dunia bahwa ketidak adilan sedang terjadi dan pemaksaan lewat konspirasi AS dan negara kapitalis lainnya untuk menjadikan “kekuatan jahat” menguasai dunia sedang berlangsung. Biarlah sejarah yang akan menilai nanti. Siapakah yang menjadi pemenang sesungguhnya ?

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.