Monday, February 1, 2010

Bank dan Komunitas

Obama sudah mengajukan RUU tentang reformasi system perbankan di AS. Intinya dari RUU itu adalah melarang bank terlibat dalam transaksi keuangan yang tidak ada hubungannya dengan komunitas nasabahnya. Memang kita semua tahu bahwa bank pada era sekarang sudah menjadi lembaga pooling fund untuk kegiatan usaha yang kadang tidak ada hubungannya dengan komunitas nasabahnya. Kasus Century kita lihat, betapa bank itu menggunakan assetnya untuk perdagangan valas yang tak ada hubungan dengan ratusan ribu nasabahnya yang tergolong kecil. Ini terjadi sejak adanya regulasi perbankan secara global yang disebut dengan liberalisasi sektor keuangan. Sehingga membuat bank di utilize oleh pasar uang dan spekulan.

Konsep ideal bank seharusnya bekerja sesuai dengan visinya sebagai agent of development dengan misi menciptakan komunitas dan mengembangkannya. Dulu Zaman Soeharto , kita mengenal Bank yang beroprasi khusus sesuai dengan misinya. Seperti bank yang membangun komunitas pedagang domestik ( Bank Dagang Negara ) , komunitas Perkebunan Besar ( Bank Bumi Daya ), Komunitas Petani dan Nelayan ( BRI), Komunitas koperasi ( BUKOPIN ) , Komunitas pedagang international ( Bank Eksim), Komunitas Industri dan Pertambangan( Bapindo ). Karena sifatnya khusus maka SDM bankpun di create secara khusus. Akibatnya analisis bank dalam mengambil keputusan lebih fit dan properly. Karena didukung oleh SDM dan data research yang kuat sebagai akibat dari kekhususan tadi.

Konsep ideal ini mulai bergeser sejak adanya Paket Oktober tahun 80 an. Hingga bank khusus mulai berangsur angsur tidak lagi focus dengan misinya walau visinya tetap sama. Akibatnya terjadi kekacauan strategi nasional. Tambah lagi sejak adanya kebebasan membuka bank dengan kemudahan izin ( tahun 90 an ) . Bank tidak lagi berperan sesuai visi dan misinya tapi sudah berubah menjadi bank yang dikelola dengan mindset pedagang. Inilah cikal bakal kekacauan sistem moneter dan sektor riel kita. Klimak dari sistem perbankan in adalah rontoknya bank dilanda krisis 1998. Tak ada satupun bank yang selamat. Dan negara terpaksa mem bail out ini semua. Anehnya , krisis terjadi akibat system yang lemah tidak dijadikan dasar untuk memperbaikinya. Kita nurut apa kata IMF agar bank semakin jauh dari idealismenya sebagai agent of develpment.

Belakangan dari akibat krisis Global 2007 ternyata Sistem perbankan berbasis komunitas ini ternyata sangat solid dan tahan terhadap berbagai goncangan krisis. China telah membuktikan itu dimana hampir semua bank di dirikan berdasarkan komunitas. Hal ini menimbulkanm inspirasi bagi pengambil kebijakan ekonomi di AS untuk meniru cara china mengelola industri perbankannya. Kita tahu di China ada empat bank besar yang merupakan empat komunitas business terbesar di China, Yaitu, Industrial, Commercial bank of china ( ICBC) merupakan bank berbasis komunitas Industriawan dan Pedagang. Agriculture bank of china, komunitas pertanian. China Contruction Bank, komunitas property dan kontruksi. Bank of China, komunitas investment. Bila terjadi masalah dan negara mem b ail out bank itu sebetulnya pemerintah mem bail out komunitas bank itu sendiri, yang notabene adalah rakyat sendiri sebagai pemilik syah dari system perbankan nasional.

Sejak reformasi, peran bank sudah menjadi liberal dan hanya bekerja untuk kepentingan pemegang saham. Padahal semua tahu bahwa pemegang saham adalah minoritas dari total akumulasi dana di bank. Selebihnya dana milik masyarakat yang ditempatkan di bank berdasarkan izin yang diberikan oleh penguasa ( Pemerintah). Anehnya, bila bank tersebut bermasalah seperti kasus Century dan lainnya, maka pemerintah yang harus bertanggung jawab ( rakyat ). System ini benar benar culas dan tiran. Memberikan mandat kepada segelintir orang untuk pooling fund dengan legitimasi negara , tanpa bertanggung jawab sama sekali secara hukum untuk kepentingan nasional. Itulah dasarnya mengapa Obama mengajukan RUU kepada senat sebagai koreksi dari sistem yagn culas ini. Tapi di Indonesia tidak terdengar niat pemerintah dan DPR untuk merubah sistem perbankan kita.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.