Wakil Ketua DPR Fraksi Golkar Azis Syamsuddin jadi tersangka pemberian hibah atau janji dalam penanganan perkara DAK di Lampung Tengah. Azis bukan politisi biasa. Dia jago ekonomi dan duduk di DPR selama 4 periode. Apa yang kita cermati dari kasus ini, bahwa mafia kasus itu memang bagian dari kerjaan elite politik. Yang namanya mafia, walau tidak nampak namun teroganisir dengan baik. Saling jegal dan saling mengawasi. Siapa lengah dia kena. Jadi bukan siapa salah atau benar. Semua mereka tidak ada yang bersih. Hanya masalahnya adalah kapan mereka meleng.
Keberadaan KPK, Hakim, Jaksa, MA, MK, adalah bagian dari mafia kasus. Elite politik bermain diatas titian infrastruktur dan suprastruktur lembaga peradilan itu. Meleng sedikit ya jatuh. Tentu mereka sangat ahli soal memahami kelemahan masing masing lembaga itu. Lah mereka yang create kok UU nya. Artinya sebelum UU resmi disahkan diantara mereka sudah sepakat tentang kelemahan masing masing lembaga keadilan itu. Contoh mengapa mereka menolak UU pembuktian terbalik. Mengapa mereka menolak UU Perampasan asset. Singkatnya selagi ada RUU yang akan membuat mereka sulit nantinya,pasti dihadang.
Mafia kasus juga digunakan oleh elite politik untuk menyingkirkan kawan yang dianggap tidak loyal. Bisa saja, kader yang hebat dan cemerlang namun pelit berbagi, ya hanya masalah waktu akan dijebak untuk jadi pesakitan. Itu bisa jadi mereka yang dijebak adalah Kepala Daerah, Gubernur, bahkan sekelas menteri dan pimpinan Dewan. Politik memang kejam, diantara mereka akan aman dan sependapat kalau pendapatan sama. Kalau beda, ya tunggu aja, akan dihabisi.
Apakah elite poltik saja begitu ? tidak. Bukan rahasia umum kadang anggota DPR atau elite partai atau kepala daerah yang selamat dari jebakan kasus, karena ketika dia melakukan aksi korupsi, dia melibatkan tokoh agama atau ormas yang disegani oleh pemerintah. Tanpa disadari semua infrastruktur dan suprastruktur dari yang formal sampai yang informal sudah menjelma jadi lingkaran mafia kasus. Dengan situasi ini, sampai kapanpun tidak akan ada keadilan dan tidak akan pernah perang terhadap korupsi bisa dimenangkan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.