Thursday, July 26, 2018

Siapa yang menjual BUMN?



Pak SBY punya pengalaman sangat besar, sepuluh tahun memimpin dengan tenang Republik kita. Yang jelas, waktu beliau memimpin, BUMN-BUMN dalam keadaan baik," kata Prabowo di depan rumah SBY, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Selasa, 24 Juli 2018. Pernyataan Prabowo ini disambut tawa dan sorak se jumlah elite Demokrat yang juga hadir di acara tersebut. Prabowo mengaku risau dengan kondisi BUMN saat ini. Padahal, kata dia, BUMN merupakan pertahanan terakhir perekonomian Indonesia. "Jadi, kalau BUMN terancam, negara kita terancam," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.

Saya mencoba mentulusuri data yang disampaikan oleh PS tersebut. Benarkah ? Era Soeharto, 10 BUMN diprivatisasi. Soeharto itu mantan mertua PS dan juga bapak idiologi SBY. Era Megawati ,BUMN yang diprivatisasi sebanyak 12. Dan ini amanah tap MPR ( Amin Rais ketuanya ) sebagai solusi mengatasi krisis moneter dan anggaran. Nah gimana Era SBY? Era SBY dari 44 yang direcanakan di privatisasi yang direalisir 36.
Berikut 36 Perusahaan negara yang telah diprivatisasi oleh pemerintahan SBY:
1. PT Asuransi Jasa Indonesia,
2. Bank Tabungan Nasional,
3. Jakarta Lloyd,
4. Krakatau Steel,
5. Industri Sandang,
6. PTB Inti,
7. Rukindo,
8. Bahtera Adi Guna,
9. PT Perkebunan Nusantara III,
10.PT Perkebunan Nusantara IV,
11.PT Perkebunan Nusantara VII,
12.Sarana Karya.
13.Semen Batu Raya,
14.Waskita Karya,
15.Sucofindo,
16.Surveyor Indonesia,
17.Kawasan Berikat Nusantara,
18.Kawasan Industri Medan,
19.Kawasan Industri Makasar,
20.Kawasan Industri Wijaya Kusuma,
21.BNI Persero,
22.Adhi Karya,
23.Pembangunan Perumahan (melalui IPO),
24.Kawasan Industri Surabaya,
25.Rekayasa Industri.
26.PT Dirgantara Industri,
27.Boma Vista,
28.PTB Barata,
29.PTB Inka,
30.Dok Perkapalan Surabaya,
31.Dok Perkapalan Koja Bahari,
32.Biramaya Karya,
33.Yodya Karya,
34.Kimia Farma dan Indo Farma
35.PT Kraft Aceh, dan
36.Industri Kapal Indonesia.

Sekali perusahaan di privatisasi maka perusahaan itu tidak lagi sepenuhnya dikuasai negara. Perusahaan itu sudah diluar kontrol negara.Ia sudah bertindak layaknya perusahaan swasta. Visi dan misi perusahaan sebagaimana visi negara sudah sulit diterapkan. Karena pasar akan protes bila korporat melakukan tindakan yang bersifat agent of development.

Bagaimana era Jokowi ? Jokowi mewarisi BUMN yang sebagian besar telah diprivatisasi, kepemilikan asing sudah mencapai 60% di market. Lantas bagaimana caranya agar negara berperan signifikan terhadap BUMN yang telah di privitisasi ? ya gunakan cara pasar, Pemerintah tingkatkan modal pada BUMN. Dengan demikian porsi saham pemerintah naik dan saham publik delusi ( turun). Itulah yang dilakukan oleh Jokowi melalui PMN pada APBN 2015. Jadi walau BUMN melakukan Right issue tidak significant mempengaruhi saham pemerintah karena BUMN itu sudah mendapat tambahan modal dari pemerintah. Jadi justru era Jokowi bumn direbut kembali oleh negara agar dapat melaksanakan misinya sebagai Agent of developement.

Di era SBY , BUMN menciptakan banyak anak perusahaan rente yang tidak ada kaitannya dengan misi utama BUMN. Dan anak perusahaan ini sebagian besar bermitra dengan jaringan politik kekuasaan, yang dimodali oleh investor swasta. Dan Jokowi perintahkan agar BUMN melepas anak perusahaan yang tidak ada kaitannya dengan misi utama BUMN. Mengapa ? Karena mematikan kompetisi dan distorsi terhadap kebijakan ekonomi pasar. Jadi apa yang disuarakan dengan keras oleh Prabowo, itu karena dia tidak paham atas apa yang dia ketahui. Memang era SBY Indonesia tenang. Ya karena para elite selalu menikmati pesta tanpa jeda.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.