Wednesday, August 16, 2017

Kematian Johannes Marliem



Seorang lawyer pernah berkata kepada saya bahwa setiap kasus korupsi besar yang sudah masuk mega scandal, itu pasti berhubungan dengan sindikat tanpa ujud ( invisible). Contoh, kasus century , Hambalang, e-KTP. Mengapa di sebut dengan sindikat? Karena tindak korupsi itu direncanakan dengan baik, dari sejak menentukan target yang akan di korup, membentuk Invisible Team, sampai menentukan siapa yang akan di korbankan, bagaimana distribusi hasil korupsi dan bagaimana menyembunyikan. Semua itu di organisir dengan cara hebat dan teliti. Kalau sampai kasus terbongkar, maka uang negara yang bisa diselematkan sangat tidak ada artinya dibandingkan dengan yang hilang ditelan hantu.

Kalau sampai ada yang masuk penjara maka itu bukanlah aktor intelektual tapi orang yang sudah di desain dari awal untuk di jebak. Biasanya yang bisa dan mudah dijebak itu adalah karena dia lugu dan niat baik. Dan ketika akhirnya menjadi skandal korupsi dia dengan cepat bicara dengan aparat hukum dan tanpa berbuat banyak ketika jadi tersangka. Bagi mereka yang dijebak namun tetap bisa lolos dari kejaran aparat dan berusaha ingin membongkar jaringan sindikat maka biasanya berakhir dengan kematian.

Dalam kasus Century Gate, Sity Chalimah Fadjriah meninggal karena stroke di saat kehadirannya sangat diperlukan sebagai saksi kunci pengucuran dana ke bank century. Ketika itu jabatannya sebagai deputi BI Bidang pengawasan Bank Umum dan Bank Syariah. Dalam kasus Hambalang, ada empat orang saksi kunci yang meninggal saat proses penyidikan yaitu, Muchayat ( Deputi Meneg BUMN ). Asep Wibowo ( Direktur operasional PT. Methapora), Ikuten Sinulingga ( Direktur operasi Wika ) yang tewas jatuh dari jembatan penyeberangan di cawang dan Arif Gunawan. Kasus IT PEMILU dimana Nasrudin saksi kunci ditembak dalam perjalanan pulang kerumah. Dan terakhir kasus EKTP , Johannes Marliem yang meninggal bunuh diri (?) di AS.

Saksi atau tersangka meninggal disaat keberadaan mereka sangat diperlukan untuk mengungkapkan mega skandal. Mengapa mereka meninggal? Tidak bisa dibuktikan secara hukum itu adalah pembunuhan dan lagi tidak ada investigasi soal kematian itu. Jadi benar benar gaya kerjanya sudah seperti Mafia , destroy and Clean up. Mafia itu cerdas. Mereka tidak mengenal ancam atau cederai target. Dingin tanpa suara dan gerak namun targetnya dihabisi tanpa terlacak. Benar benar profesional. Mengapa mereka untouchable? Mereka para kriminal yang bertahan hidup dari aparat hukum yang korup….Sesama penjahat saling melindungi




1 comment:

  1. dan untouchable itu sekarang mengelilingi pemerintah malah semakin besar dan kompak.serta leluasa. karena merasa negeri ini tidak memiliki pemimpin yg disebut Presiden.Sementara rakyat bisa dihibur dengan figur pak jokowi yg masih merakyat dan sederhana dimata mereka.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.