Thursday, December 6, 2012

Minyak Timur Tengah


Kemarin saya kedatangan teman dari New York. Dari airport saya mengantarnya ke Hotel. Setelah itu kami berbicara santai di Lounge executive. Profesi nya adalah fund provider untuk mendukung transaksi minyak. Banyak hal yang kami bicarakan namun yang menarik adalah ketika dia berbicara tentang analisa international mengenai konplik di Timur Tengah. Menurutnya kalau kita bicara tentang konplik Timur Tengah maka itu berarti Mesir dan Negara wilayah bagian barat Mesir. Tapi ketika kita bicara tentang Minyak Timur Tengah maka itu berarti wilayah Teluk Persia yang berada di timur Mesir atau biasa disebut dengan Asia Barat Daya. Jadi apa sebetulnya yang mengakibat konplik terus terjadi ? tanya saya. Menurutnya bahwa yang harus disadari adalah Minyak adalah komoditi startegis dan merupakan komoditi yang sangat penting didunia. Bukan hanya soal energy tapi hampir 75% produk industry tidak bisa dilepaskan dari ketergantung bahan naphtha dari Minyak itu sendiri. Itulah dasarnya mengapa kekuatan Barat dan AS menjadikan Minyak Timur Tengah sebagai bagian dari geopolitiknya. Siapapun yang mengontrol aliran minyak memiliki kontrol luar biasa terhadap kecepatan dan arah ekonomi dunia

Kapan minyak begitu penting ? Tanya saya. Minyak pertama kali menjadi penting pada tahun 1912 ketika Winston Churchill sebagai komanda angkatan Laut inggeris mengganti bahan bakar kapal dari batubara ke Minyak. Inggris pada waktu itu tidak memiliki sumber minyak cukup. Satu satunya resource minyak yang dimiliki Inggeris adalah konsesi Southwest Persia dibawah bendera Anglo Persian Oil Corporation (APOC). Demi kepentingan nasional  maka Churchill menasinaonalisasi APOC. Ketika Persia menjadi Iran  maka dirubah  Anglo Iran Oil Corporation dan belakangan berubah menjadi British Petroleum ( BP). Sejak itu Iran dibawah kendali inggeris demi alasan strategis dan berakhir tahun 1950 ketika Mossadeg pejuang nasionalis Iran merebut kekuasaan dan  menasionalisasi BP. Namun Inggeris bersama AS , tahun 1953 berhasil menjatuhkan Mossadeg dengan menempatkan Shah Reza Pahlefi sebagai Raja, yang juga boneka dari Inggeris dan AS. Namun nyatanya AS lebih dominan mengendalikan Shah dari pada inggeris. Tahun 1979 Syah Iran digulingkan oleh revolusi Islam Iran dan menasionalisasi seluruh perusahaan bendera Asing.

Masalahnya adalah  ketika Shah Iran digulingkan pada tahun 1979 dan juga ketika Uni Soviet menginvasi Afghanistan. AS Khawatir akan menimbulkan ancaman jalur supply  minyak Saudi Arabia. Presiden Carter mendapat dukungan penuh dari Kongress untuk "menggunakan segala cara yang diperlukan, termasuk kekuatan militer” . Ini dikenal apa yang disebut dengan Dokrin Carter. Maklum saja ini berkaitan dengan keamanan selat hurmuz dan disisi lain pelabuhan minyak di Pakistan yang melintasi Afghanistan. Apakah dokrin Carter sampai sekarang masih ada? Tanya saya penasaran. Sampai saat ini itu masih ada. AS punya system komando terpusat di Tempa , Florida dengan kantor Regional di Qatar dan Bahrain. System komando ini bertanggung jawab melaksanakan Doktrin Carter, yaitu menjamin bahwa tidak ada kekuatan musuh  akan pernah memutus jalur supply minyak dari Teluk Persia ke Amerika Serikat dan sekutunya. Setiap presiden terpilih harus punya komitment atas itu.  Presiden Obama telah menegaskan  bahwa jika Iran mencoba untuk memblokir Selat  Harmuz, maka itu sinyal merah untuk AS melakukan aksi militer. Dunia tahu betul itu.

Apa benar dibelakang Arab Saudi adalah AS. Tanya saya. Pada 14 Februari 1945 Presiden Roosevelt bertemu dengan Raja Arab Saudi, Abdel Azziz, diatas kapal  Quincy AS, tak lama sebelum kematiannya. AS berkomitmen melindungi Kerajaan Arab Saudi dari segala ancaman baik internal maupun external dan konpensasinya Arab Saudi memberikan hak exclusive kepada AS untuk mengontrol ladang minyak. Tapi sebetulnya kali pertama Amerika mengenal resource minyak tahun 1930-an ketika sebuah perusahaan minyak AS yang bernama Standard Oil Company of California (SOCAL) memenangkan konsesi di provinsi timur, yang merupakan daerah di sepanjang pantai Teluk Persia, dikota Dahran. Ketika awal beroperasi, Perang Dunia II pecah, dan Presiden Roosevelt butuh minyak untuk menggerakan mesin perangnya. Makanya Rosevelt berusaha untuk menasionalisasi SOCAL namun digagalkan oleh Kongress karena lobby Yahudi. AS hanya bertindak sebagai off taker minyak. Karena permintaan begitu tinggi, SOCAL melibatkan Texaco yang kemudian menjadi CALTEX untuk mengembangkan bisnis minyak di Arab Saudi. Untuk memperluas operasi bisnis minyak tersebut , bergabung lagi perusahaan Standard Oil of New Jersey ( Exxon) dan Standard Oil of New York ( Mobil). Aliansi ini disebut dengan Arab America Corporation (ARAMCO) , yang kini tumbuh menjadi perusahaan minyak terbesar didunia. Semua perusahaan itu pendirinya adalah Yahudi? Tanya saya. Teman ini hanya mengangguk dan tersenyum karena dia juga Yahudi.

Apakah dukungan AS terhadap Sadam Husein dalam perang dengan Iran merupakan bagian dari dokrin Carter ? Tanya saya. Dalam perang tersebut AS terlibat karena Iran menyerang Tanker minyak  Kwait dan Arab Saudi, disamping itu Iran berusaha memotong jalur supply minyak teluk Persia.  Andaikan perang itu tidak menggangu Arab Saudi dan Kwait juga jalur supply minyak , AS tidak  akan melakukan Earnest Will Operation untuk menyerang armada Iran di tahun 1987-1988. Ketika 2 Agustus 1990 Saddam Hussein menyerbu Kuwait. Bagi Presiden Bush ini sinyal  untuk berlakunya dokrin Carter karena terancam tidak hanya minyak Kuwait, tapi juga Arab Saudi karena pasukan Irak berada tepat di perbatasan antara Kuwait dan Arab Saudi. Ladang minyak Saudi di dekatnya. Amerika Serikat harus melindungi Arab Saudi dan akhirnya mengusir Irak dari Kuwait. Invasi AS ke Irak pada tahun 2003 juga didorong sebagian oleh Doktrin Carter karena ancaman Sadam yang akan menggunakan senjata kimia untuk menjadi leader di kawasan Teluk dan mengancam status quo para raja boneka AS. Konplik di Afganistan juga karena supply minyak. Gelombang teror yang anti syiah di Irak, kekacauan politik di Suriah karena bila Rezim Suriah yang syiah bergabung dengan Irak yang syiah maka bisa menjangkau Laut Mideterania dan Danau Karun dan tentu akan mengubah konstelasi energi gas dan minyak serta jalur lalu lintas ke Eropa. Hal ini mengkawatirkan AS. Semua karena minyak…

Bagaimana masadepan Palestina ? teman itu hanya mengangkat bahu. Itu hanya kembang api untuk membuat Negara Teluk semakin kecut terhadap Israel atau iran dan  merapatkan diri kepada AS untuk mendapatkan perlindungan. Soal Suriah ? nah itu penting dan sangat penting karena bila pro AS vs Syiah kalah maka itu sinyal bagi Obama melaksanakan dokrin Carter tapi kini itu tidak mudah lagi. Karena yang punya kepentingan ada juga  Rusia, China yang tentu tak akan tinggal diam. Namun bukan tidak mungkin bila konflik di Suriah berlarut larut maka atas persetujuan CHina dan Rusia ,AS bisa menjadi polisi ( aksi militer)  untuk aliansi bagi bagi konsesi minyak. Sama seperti di Libia. Semua bisa mungkin demi minyak, demi stabilitas kapitalis global. 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.