Sunday, August 22, 2010

Malaysia dan RI

Tanpa kita sadari , Malaysia kini sudah mengontrol hampir sebagian besar pontensi Nasional. Dibidang Perkebunan, Malayia menguasai 2,1 juta hektar kelapa sawit dari total 5,2 juta hektar, Atau sedikitnya 40 % lahan sawit kita dimiliki oleh investor Malaysia yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Yang berada digaris depan investor Malaysia dibidang sawit ini adalah Kumpulan Guthrie Berhad yang merupakan salah satu grup bisnis perkebunan besar asal Malaysia. Grup bisnis ini mengawali bisnisnya di Indonesia dengan membeli ratusan ribu hektare perkebunan di Sumatra milik Grup Salim setelah diambilalih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai bagian dari penyelesaian utang Grup Salim.

Dibidang perbankan, Malaysia menguasai saham CIMB Niaga ( hasil merger Bank Niaga dan Lippo Bank ) yang merupakan bank nomor enam terbesar di republic ini. Juga Bank International Indonesia dan Bank Bumiputera. Dibidang telekomunikasi, Malaysia menguasai Exelcomindo Pratama yang juga perusahaan telekomunikasi nomor tiga terbesar di Indonesia. Asuransi, Malaysia juga memiliki Takaful Syariah. Dibidang business eceran, Malasyia masuk bersama Hypemart Giant dengan menggandeng Hero. Di sektor penerbangan setidaknya ada tiga perusahaan Malaysia yang eksis di Indonesia, yakni Malaysia Airlines dengan konsep full services,Firefly Airlines yang anak usaha MAS, dan AirAsia lewat PT Indonesia AirAsia yang mengusung konsep low cost carrier (LCC). Dibidang Media , Malaysia juga mempunyai business TV cable Pt. Direct Vision yang terhubung dengan Satelit ASTRO milik Malaysia

Dibidang Property, Malaysia sudah membangun jaringan Hotel murah bintang tiga yaitu Tune Hotel, yang diawali pembangunannya di Bali dan diperkirakan dalam 5 tahun kedepan Tune Hotel akan membangun jaringan hotel sebanyak 80 di seluruh Indonesia. Juga ada group Metro yang sudah bekerjasama dengan PERUMNAS membangun rumah murah. Metro juga masuk dibidang bisnis Mall berskala menengah. Dibidang Automotive, Malaysia masuk ke Indonesia lewat distribusi Proton Saga dan dalam waktu dekat Proton Saga akan membangun industri perakitan di Indoensia. Dibidang Migas, Malaysia masuk lewat Petronas. Petronas bukan hanya ikut melakukan eksplorasi untuk menyedot minyak dan gas Indonesia, tetapi Petronas juga membuka jaringan yang melayani penjualan bahan bakar minyak melalui pembukaan sejumlah pom bensin. Artnya mereka masuk dari hulu sampai hilir.

Ada yang harus dicermati bahwa Investasi Malaysia masuk ke Indonesia tidak dilakukan untuk tujuan jangka pendek., Mereka masuk by design. Target mereka adalah menguasai potensi Indonesia dari Sabang sampai Marauke. Bidang usaha yang digarappun adalah yang berbubungan langsung dengan potensi Indonesia baik karena populasi penduduknya maupun karena sumber daya Alamnya. Kita bertanya mengapa Malaysia lebih hebat dibandingkan kita. Padahal kita lebih dulu maju dibandingkan mereka. Kita lebih dulu punya Satelit tapi kini Hub telekomunikasi Asia Facific dikuasai Malaysia. Kita lebih dulu punya jalan toll tapi kini Malaysia lebih unggul soal panjang jalan toll yang dimiliki. Kita lebih dulu menguasai teknologi Migas tapi kini Petronas mengalahkan Pertamina. Apa penyebabnya ? Kita serumpun dengan Malaysia tentu secara genetic tidak ada yang istimewa pada Malaysia untuk lebih unggul dari kita.Namun kelebihan mereka adalah mereka punya pemimpin yang amanah dan visioner. Itulah berkah bagi Rakyat Malaysia..hingga mereka lebih makmur dari kita dan mau berbagi kepada sebagian rakyat Indonesia yang menjadi TKI.

Andai Malaysia dulu berhasil direbut oleh Soekarno , mungkin nasipnya akan sama dengan Sumatera sekarang atau sama dengan Kalimantan atau sama dengan Papua yang rakyatnya tetap miskin namun sumber daya alamnya habis. Tapi Tuhan berkata lain, rakyat Malaysia dihindarkan dari petualang politik Indonesia untuk bersatu. Dari seberang , Allah memberikan contoh kepada seluruh rakyat yang bernaung dibawah Mereka Putih bagaimana peradaban dibangun. Malaysia adalah negara yang menempatkan Islam sebagai dasar negaranya namun menghormati agama lain....

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.