Sebagian kita masih begitu percaya kekuasaan territorial negara adalah harga mati. Kita juga berkeyakinan hati bahwa globalisasi dengan berbagai eskesnya seperti neoliberal dan neocolonials adalah fiksi. Setidaknya itu yang disampaikan oleh para cerdik pandai diranah politik. Ibarat rumah, wilayah didalam pagar rumah anda adalah teritorial anda. Kita memberi pagar agar jelas membedakan luar dan dalam. Pihak luar tidak boleh tahu apapun yang teradi didalam rumah. Dapur yang kotor, kamar yang berantakan, tidak boleh pihak luar tahu. Kalaupun mereka mau tahu maka itupun harus ada undangan khusus dari kita sebagai pemilik rumah. Demikianlah teritorial itu sebagai sesuatu yang mutlak aman dari jangakauan dan terlindungi secara private.
Amerika Serikat melalui Pentagon , mempunya project spectakuler untuk memastikan Departemen Pertahanan mengetahui seluruh titik yang ada di planet bumi ini. Mereka dapat mengindra lapisan bumi, dimana saja, disudut mana saja secara tiga dimensi. Dalam kondisi malam, siang atau dalam cuaca terburukpun mereka dapat melihat kondisi bumi ini melalui satelit GPS. Sebagaimana diketahui bahwa satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R yang operasional. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal.
Tentu awalnya Salelit GPS digunakan sebagai satelite mata mata bagi AS, namun dalam aplikasi berikutnya AS menginginkan dunia atau negara manapun dapat mengakses satelit ini secara ”gratis ” ( free of charge ). Hanya saja penggunanya harus mempunyai alat receiver ( alat penerima ). Dengan semakin majunya teknologi elektronika dan komputer, maka alat penerima sinyal dari satelit GPS itu cenderung menjadi lebih kecil, lebih murah harganya, lebih baik kualitas data yang diberikan, dan keandalannya semakin tinggi. Perangkat lunak untuk pengolahan data GPS semakin mudah diperoleh dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan harga alat penerimanya. Ini merupakan strategi bagi AS untuk menjadikan borderless bagi negara manapun didunia.
Dari sini muncullah berbagai content provider yang mengkhususkan diri dengan berbagai aplikasi seperti Pemetaan wilayah untuk reset topographi , Alat transfortasi ( pesawat, kapal laut, kendaraan darat ) telah menggunakan GPS untuk menentukan arah tujuan dan sekaligus menentukan posisinya. Adapula digunakan untuk pemetaan tata ruang wilayah , pengendalian arus lalulintas didarat , laut maupun udara. Bahkan yang paling miris adalah GPS dapat menentukan posisi anda berada dimanapun selagi anda membawa Cellphone dan masih banyak lagi applikasinya yang berhubungan dengan urat nadi kehidupan sehari hari kita. Semua content provider itu tentu terhubung dengan satelit dan otomatis dapat disadap oleh Departemen Pertahanan Ameriak Serika sebagai pemilik satelit.
Dengan demikian sadar atau tidak sadar bahwa semua belahan dunia sudah berada dibawah control AS sebagai pemili tekhnologi. Tak ada satupun negara didunia ini yang dapat bersembunyi dari kekuatan control AS. Seluruh potensi Tanah Air kita , direkam dengan jelas oleh AS dan mereka yang duduk di Petantagon lebih dulu tahu tentang apa saja yang terjadi di wilayah Indonesia dibanding penjabat yang ada dipusat. Atau mereka lebih dulu tahu masalah dipelosok desa terpencil, di ujung pulau terpencil daripada bupati. Mereka menyaksikan itu semua dan menentukan arah kebijakan globalnya dengan dukungan data yang handal.Dari tekhnologi , AS memonitor wilayah, kemudian berkembang kepada kehidupan sosial, budaya dan akhirnya masuk kewilayah private.
Lntas apakah yang dapat kita lakukan untuk menghadapi kedigdayaan Tekhnologi ini ? Ada baiknya kita meniru China. Mereka memperkuat Idiologi bangsa sebagai indentitas budaya yang tak boleh ditawar. Bila batas territorial tak bisa lagi dilawan maka indentitas bangsa /idiologi harus diperkuat. Karena hanya inilah yang tak bisa ditembus. Makanya mulai tanggal 1 juli 2009, China membatasi secara ketat content provider yang berbasis GPS dan bahkan melebar kepada content yang berbasis Internet. Karena Global Gateway untuk internet adalah Satelit Spring dan MCI , yang keduanya milik AS. Di china , anda tidak akan bisa membuka facebook, blog dan ajang komunikasi interkaktif di web, Time megazine dan lainnya.
Seharusnya negara digaris depan mengawal teritorial negara agar masa depan bangsa lebih baik atau bebas dari neocolonialsm dalam bentuk apapun.
Amerika Serikat melalui Pentagon , mempunya project spectakuler untuk memastikan Departemen Pertahanan mengetahui seluruh titik yang ada di planet bumi ini. Mereka dapat mengindra lapisan bumi, dimana saja, disudut mana saja secara tiga dimensi. Dalam kondisi malam, siang atau dalam cuaca terburukpun mereka dapat melihat kondisi bumi ini melalui satelit GPS. Sebagaimana diketahui bahwa satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R yang operasional. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal.
Tentu awalnya Salelit GPS digunakan sebagai satelite mata mata bagi AS, namun dalam aplikasi berikutnya AS menginginkan dunia atau negara manapun dapat mengakses satelit ini secara ”gratis ” ( free of charge ). Hanya saja penggunanya harus mempunyai alat receiver ( alat penerima ). Dengan semakin majunya teknologi elektronika dan komputer, maka alat penerima sinyal dari satelit GPS itu cenderung menjadi lebih kecil, lebih murah harganya, lebih baik kualitas data yang diberikan, dan keandalannya semakin tinggi. Perangkat lunak untuk pengolahan data GPS semakin mudah diperoleh dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan harga alat penerimanya. Ini merupakan strategi bagi AS untuk menjadikan borderless bagi negara manapun didunia.
Dari sini muncullah berbagai content provider yang mengkhususkan diri dengan berbagai aplikasi seperti Pemetaan wilayah untuk reset topographi , Alat transfortasi ( pesawat, kapal laut, kendaraan darat ) telah menggunakan GPS untuk menentukan arah tujuan dan sekaligus menentukan posisinya. Adapula digunakan untuk pemetaan tata ruang wilayah , pengendalian arus lalulintas didarat , laut maupun udara. Bahkan yang paling miris adalah GPS dapat menentukan posisi anda berada dimanapun selagi anda membawa Cellphone dan masih banyak lagi applikasinya yang berhubungan dengan urat nadi kehidupan sehari hari kita. Semua content provider itu tentu terhubung dengan satelit dan otomatis dapat disadap oleh Departemen Pertahanan Ameriak Serika sebagai pemilik satelit.
Dengan demikian sadar atau tidak sadar bahwa semua belahan dunia sudah berada dibawah control AS sebagai pemili tekhnologi. Tak ada satupun negara didunia ini yang dapat bersembunyi dari kekuatan control AS. Seluruh potensi Tanah Air kita , direkam dengan jelas oleh AS dan mereka yang duduk di Petantagon lebih dulu tahu tentang apa saja yang terjadi di wilayah Indonesia dibanding penjabat yang ada dipusat. Atau mereka lebih dulu tahu masalah dipelosok desa terpencil, di ujung pulau terpencil daripada bupati. Mereka menyaksikan itu semua dan menentukan arah kebijakan globalnya dengan dukungan data yang handal.Dari tekhnologi , AS memonitor wilayah, kemudian berkembang kepada kehidupan sosial, budaya dan akhirnya masuk kewilayah private.
Lntas apakah yang dapat kita lakukan untuk menghadapi kedigdayaan Tekhnologi ini ? Ada baiknya kita meniru China. Mereka memperkuat Idiologi bangsa sebagai indentitas budaya yang tak boleh ditawar. Bila batas territorial tak bisa lagi dilawan maka indentitas bangsa /idiologi harus diperkuat. Karena hanya inilah yang tak bisa ditembus. Makanya mulai tanggal 1 juli 2009, China membatasi secara ketat content provider yang berbasis GPS dan bahkan melebar kepada content yang berbasis Internet. Karena Global Gateway untuk internet adalah Satelit Spring dan MCI , yang keduanya milik AS. Di china , anda tidak akan bisa membuka facebook, blog dan ajang komunikasi interkaktif di web, Time megazine dan lainnya.
Seharusnya negara digaris depan mengawal teritorial negara agar masa depan bangsa lebih baik atau bebas dari neocolonialsm dalam bentuk apapun.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.