Sunday, November 9, 2008

Sang president ?

Obama telah menujuk Team Ekonominya yang terdiri dari Robert Rubin, mantan menteri keuangan dan Direktur Dewan Ekonomi Nasional; Profesor Larry Summers, mantan Rektor Harvard University, ekonom Bank Dunia, serta mantan menteri keuangan pada periode kedua pemerintahan Bill Clinton; Eric Schmidt, CEO dan Pemimpin Google; Paul Volcker, mantan Gubernur Bank Sentral AS pada masa Presiden Carter dan Reagan; Laura Tyson, mantan penasihat ekonomi Bill Clinton; serta Jamie Dimon, CEO dan pemimpin JP Morgan Chase. Dari sekian team ekonominya itu , Paul Volcker termasuk yang perlu disoroti sebagai dasar mengetahui siapa sebetulnya Obama dan siapa pendukung suksesnya dia terpilih sebagai president

Karirnya, Paul Volcker seorang democrat yang pernah diserahi tugas sebagai Ketua Federal Reserve pada bulan Agustus 1979 oleh Presiden Jimmy Carter dan kemudian diangkat lagi pada tahun 1983 oleh Presiden Ronald Reagan. Di era Volcker's , FED memberikan sumbangan luar biasa untuk mengakiri krisis Stagflation AS 1970-an dengan membatasi pertumbuhan pasokan uang, mengabaikan kebijakan sebelumnya dari target suku bunga. Perubahan kebijakan yang dibuatnya telah memberikan sumbangan yang significant terhadap resesi ekonomi AS sebagaimana dialami ditahun 1980an dengan tingkat pengangguran tertinggi sejak era great depression dan Volckers , Fed menghadapi protes luar biasa dari public karena efek dari tingginya suku bunga pada sektor konstruksi dan pertanian, menurunkan pertumbuhan sector riel. Kebijakan ini memang berhasil menarik uang beredar dan memanjakan para orang kaya menikmati suku bunga FED yang pernah mencapai diatas 7%. Memang inflasi berhasil ditekan dari 13,5% pada tahun 1981 , menjadi 3,2% ditahun 1983.

Sejak Oktober 2006, saat ini Volckers adalah Ketua Dewan Trustees dari badan penasehat Ekonomi Washington yang sangat berpengaruh, Kelompok Tiga puluh, dan merupakan anggota dari Komisi Trilateral. Dia telah lama berhubungan erat dengan keluarga Rockefeller, tidak hanya dengan posisi di Chase Bank dan Komisi Trilateral, tetapi juga melalui keanggotaan dari Komite Trust Rockefeller Group, Inc (RGI), yang bergabung pada tahun 1987. Pernah memimpin The Rockefeller Center yang merupakan kelompok dari sejumlah anggota klan Rockefeller . Dia saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Trustees dari International House di Manhattan, NY.

Apakah Trilateral itu ? Adalah kelompok kekuatan dari tiga group yaitu AS, Eropa dan Jepang ( asia). Merupakan NGO yang dIdirikan oleh David Rockefeller pada bulan juli 1973. Awal tahun 1972 , Rockefeller mengadakan pertemuan yang pertama kalinya dan dilaksanakan di kompleks Pocantico's Rockefeller di New York Hudson Valley. Perrtemuan ini dihadiri oleh sekitar 250 orang yang dipilih secara hati-hati oleh Rockefeller dan mewakili para elite keuangan dan industri. Salah satu yang diudang adalah Alan Greenspan and Paul Volcker. Mereka dipilih sebagai komite untuk terbentuknya Trilateral. Trilateral , pada awalnya keangotaan Trilateral di Asia hanya Jepang. Namun dalam perkembangan berikutnya keanggotaan ini meluas sampai keseluruh dunia. Mereka adalah para elite politik yang dekat dengan kekuasaan, yang terdiri dari para professor Universitas, LSM, Pengamat dan banyak lagi. Tahun 2000, indonesia mulai masuk dalam lingkaran group Trilateral ini bersama dengan singapore, Philipina. Hanya Tiongkok dan Rusia yang belum tersentuh oleh Group ini.

Kritik dari kalangan conservative mengatakan bahwa "Komisi Trilateral merupakan sebuah konspirasi untuk menguasai Pemerintah AS dalam rangka menciptakan sebuah tatanan dunia baru. Mike Thompson, Ketua Florida Konservatif Union, berkata: "Ia meletakkan penekanan pada saling ketergantungan, yang merupakan suatu eufemisme untuk satu-pemerintahan dunia.". Selanjutnya , masyarakat percaya bahwa Komisi Trilateral didedikasikan untuk pembentukan satu pemerintah dunia. Pada tahun 1980, Holly Sklar merilis sebuah buku berjudul Trilateralism: the Trilateral Commission and Elite Planning for World Management ( Komisi trilateral dan elite merencanakan untuk menguasai dunia. Komplik dan crisis tidak bisa dilepaskan dari rekayasa kelompok ini, dengan tujuan melemahkan posisi pemerintah dihadapan publik dan akhirnya berkiblat kepada kelompok ini untuk mendapatkan rescue.

Sen. Barry Goldwater menulis dalam bukunya With No Apologies: "Dalam pandangan saya, Komisi Trilateral merupakan perwujudan dari keterampilan, koordinasi untuk meraih kontrol dan mengkonsolidasikan empat pusat kekuasaan: politik, moneter, intelektual, dan keagamaan. Tak ada satupun lembaga multilateral seperti WTO, IMF, WorldBank, UN yang tak tersentuh oleh pengaruh dari elite Trilateral. Karena yang menjadi niat dari Trilateralists adalah pembentukan suatu kekuatan ekonomi dunia yang superior dihadapan kekuatan politik pemerintahan dinegara yang terlibat, termasuk AS. Amin Novak dalam bukunya issue of Atlantic, "meskipun perhatian utama komisi adalah ekonomi, yang Trilateralists pinpointed adalah tujuan politik : untuk mendapatkan kontrol dari presiden Amerika ... Untuk kesekian kalinya di abad ini, sekelompok orang terdidik, pengusaha, dan pejabat pemerintah berencana untuk membentuk sebuah emporium penguasa dunia.

Dari konteks terpilihnya Obama sebagai president adalah karena semua public AS dan dunia mengetahui bahwa Bush adalah anggota Trilateral dan Mac Cain indentik dengan Bush. Keterpurukan ekonomi di AS dianggap sebagai biang kesalahan dari Bush dan Partai republic yang loyak dengan Tilaterals . Namun setelah terpilih sebagai president, Obama menempatkan para elite Trilateral sebagai anggota team ekonominya. Hal ini sama ketika terpilihnya Jimmy Carter sebagai president yang menunjuk 26 mantan anggota Komisi Trilateral untuk menduduki posisi senior di pemerintahannnya. Jimmy Carter sendiri adalah mantan anggota Trilateral. Dalam pemilu 1980, Carter dan dua lawan utama, John B. Anderson dan George HW Bush, juga anggota, dan ini dijadikan issue dalam kampanye politik oleh Ronald Regent. Pendukung Ronald Reagan menyatakan bahwa Regan bukan anggota Trilateral, tetapi setelah dia dipilih sebagai calon Republik ia memilih Bush sebagai wakilnya dan menunjuk beberapa anggota Trilateral di Kabinet dan posisi penting di gedung Putih.

Bagi para elite Trilateral, siapapun president , tidak penting. Yang penting president tersebut loyal terhadap visi perjuangan mereka untuk membentuk tatanan dunia baru yang menghamba kepada kekuatan dan cara mereka untuk mengatur masa depan yang mereka inginkan. Jadi ,siapa Obama maka lihat siapa dibelakangnya dan apalagi Kepala Staff Gedung putih yang ditunjuknya adalah Rahm Israel Emanuel yang merupakan Pelobi ulung untuk kepentingan Israel. Dikenal sebagai jalur keras pro - Israel. Pesta demokrasi di AS adalah pegelaran pentas termahal dan terbohong didunia. Tapi , dunia dan public AS terjebak dengan politik ala Holliwood , dimana orang berduyun datang ke bioskop karena pemeran utama filem dan tidak peduli bila cerita filem itu hanya sebuah ilusi tentang kebenaran, kebaikan dan keadilan. Tokoh diciptakan lewat publikasi untuk orang percaya dan memilih…

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.