Thursday, October 2, 2008

Akses Petani

Dunia internet ada berkat berkah akal yang diberikan Allah kepada manusia. Karena internet maka tidak ada lagi yang namanya rahasia. Semua informasi terbang melayang didunia maya untuk diakses oleh siapapun. Dunia menjadi kecil. Ruang dan waktu tidak menghalangi orang untuk berinteraksi satu sama lain. Menguasai informasi maka menguasai dunia. Dunia apa saja ! Itulah sebabnya masyarakat yang melek informasi adalah masyarakat yang tak bisa dibodohi. Mereka tak bisa dijejali dengan janji palsu para politisi petualang. Mereka cerdas menyikapi setiap perkembangan dunia.

Apa jadinya bila petani yang merupakan kelompok mayoritas menguasai akses informasi ? Mari kita lihat yang terjadi di AS sebagai pusat kapitalisme dan pasar bebas. Di negeri ini , seperti di Californi dan di
North Dakota.. Di sini semua petani bergabung dalam Koperasi. Bersama pemerintah local dan Universitas mereka mendapatkan dukungan tekhnologi dan system pemasaran yang berkeadilan. Setiap hari petani dapat datang kekantor Koperasi untuk melihat perkembangan harga ( Up date ) dari setiap produk. Informasi disampaikan secara online melalui internet. Dengan demikian petanipun dapat meng access nya melalui PC dirumah. Bank Enxim AS bertindak sebagai lending resource untuk menjamin likuiditas petani melalui system stokis. Hingga tidak pernah ada kekuatan tengkulak berdasi atau bersendal jepit mampu mengakali harga petani.

Di
China juga sama. Para petani mendapatkan access internet gratis. Melalui pusat informasi pemerintah local yang berhasil memberikan kemudahan access internet melalui system handset telephone dan ditampilkan dalam bentuk suara. Dengan system ini memungkinkan petani yang tidak punya PC dapat mengakses internet. Apa yang terjadi ? petani china mampu mengorganisr jadwal tanamnya yang sesuai dengan kondisi harga pasar produk pertanian global. Akibatnya mereka terhindar dari kondisi harga pada waktu tanam yang tidak tepat. Juga berbagai informasi tekhnologi terkini yang disampaikan oleh beberapa lembaga research dapat mereka access. Sehingga proses produksi tidak pernah ketinggalan zaman dibanding negara lain. Soal likuidtas petani, juga tak kurang hebatnya pemerintah memberikan dukungan. Agriculture Bank of China bertindak sebagai lending resource bagi petani untuk menjaga likuiditasnya melalui system stokis yang terhubung dengan bursa international.

Di
Thailand, petani disana mendapatkan prioritas segala galanya dari pemerintah. Ketika BBM naik namun khusus petani tetap mendapatkan subsidi BBM. Bahkan sunbsidi negara sampai kepada pengadaaan alat berat dan kendaraan angkut. Semua petani di Thailand rata rata mempunyai mini truk ( LUV ) untuk mengangkut sendiri hasi produknya kepusat pusat Stokis yang dikelola koperasi.. Pemeritah Thailand juga berhasil menyediakan akses internet gratis bagi petani dengan meniru yang ada di China. Hingga petani yang tidak punya PC tetap dapat mengacess internet. Petani Thailand juga mendapatkan dukungan penuh dari Thai Farmers Bank sebagai lending resource. Dengan dukungan pemerintah yang optimal dan kemitraan penuh dengan universitas serta akses internet untuk meng up date harga setiap hari, maka kesejahteraan petani tercipta merata tanpa ada pihak manapun yang bisa memanfaatkan mereka.

Korea, Jepang , Malaysia dan
India sama dengan Thailand soal dukungan kepada petani. Dan akibatnya petani di negara tersebut, semuanya menjadi prime class dan terhormat. Yang lebih penting dari itu semua adalah keadilan dari penguasaan lahan. Di Malaysia , juga di Thailand dan China , AS, pengadaan tanah bagi petani didasarkan kepada kebutuhan standard biaya petani per tahun. Artinya lahan itu harus mampu menutupi biaya produksi, saving dan konsumsi. Fakta ketika berkali kali krisis terjadi melanda dunia yang mengakibatkan tumbangnya konglomerasi financial dan industri , maka yang tetap bertahan hanyalah sektor usaha yang berbasis pertanian.

Bagaimana dengan negeri tercinta kita ? Mari kita lihat faktanya. Akses lahan , permodalan, program revitalisasi, akses harga international dan technology , semuanya hanya dimiliki oleh para saudagar kaya di Kota. Sementara petani hanya bertindak sebagai buruh tani alias penggarap. Mereka menjadi kumpulan buruh termurah di planet bumi ini. Menjadi terjajah oleh bangsanya sendiri. Tidak jauh berbeda dengan Nelayan yang harus menjadi penonton ketika sumber laut mereka di gerus oleh Nelayan asing berbendera local. Dua komunitas yang terpinggirkan dari akses permodalan dan informasi. Mereka adalah korban dari buta tuli nya elite penguasa negeri yang mengagungkan almameter AS ,tapi tidak pernah memahami hakikat negara pengurus dan welfare state.

Kita tidak bisa terus berharap pada elite yang culas ini. Biarkan mereka berhadapan dengan kekuasaan Allah. Rakyat harus tampil menyelesaikan sendiri masalah nya.Untuk itu saatnya kembali kepada syariat berjuang melalui Masjid. Di Indonesia, keberadaan Masjid dan Mushola dapat dijadikan sebagai Kios Internet dan sekaligus pusat informasi yang berkaitan dengan harga, tekhnologi dan lain sebagainya. Ada kurang lebih 700.000 mesjid dan musholla di seluruh Indonesia dan sebagian besar berada di Daerah dan desa.

Sudah seharusnya fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat beribadah tapi juga sebagai tempat pusat informasi dan pengembangan social ekonomi masyarakat. Tapi soal hak atas tanah, memang menjadi dasar ketidak adilan bagi seluruh petani. Ini harus diperangi, maka kekuatan LSM Masjid harus terus menyadarkan masyarakat akan haknya dihadapan negara agar lahirnya pemimpin nasional yang mau melakukan reformasi tanah yang berkeadilan

1 comment:

  1. From: agromania@yahoogroups.com [mailto:agromania@yahoogroups.com] On Behalf Of She Na
    Sent: Tuesday, October 28, 2008 2:47 PM
    To: agromania@yahoogroups.com
    Subject: Bls: [agromania] akses PETANI

    Ayo petani Indonesia mengikutinya, mungkin melalui milis ini kita bisa membentuknnya pak. koperasi sekaligus up date harga.
    Bagaimana pak Mod?
    Agar para petani memdapatkan keadilan yang seharusnya.
    kepada Pak Rinaldy Roy terimakasih atas infonya.
    Semoga di Indonesia juga bisa segera terbentuk hal yang sama.

    .................
    Untuk technology informasi pendukungnya..salah satunya bisa digunakan BUTTERFLY product hasil karya anak bangsa sendiri…

    Lihat http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/04/1834306/butterfly.itb.bersaing.dengan.60.negara

    Butterfly adalah sistem terintegrasi yang berfungsi menerima, mendokumentasikan, dan menampilkan laporan mengenai masalah lingkungan. Butterfly dapat menerima laporan dari masyarakat melalui sms, telepon, website, maupun aplikasi mobile yang diinstal di PDA.

    "Setelah laporan diterima, Butterfly akan menentukan kategori dan prioritas masalah melalui analisis kata kunci yang terdapat pada laporan. Dengan demikian, sebuah laporan akan memiliki nilai prioritas dan kategori jenis laporan, yang menentukan ke mana laporan tersebut akan sampaikan," tulis Arief dalam blognya. Setelah laporan diterima, laporan akan disampaikan ke pihak yang berwenang untuk menangani masalah yang dilaporkan.

    Pihak penerima laporan harus memutuskan penanganan terhadap laporan tersebut, apakah segera diproses, ditunda, atau diabaikan. Apapun penanganan yang dilakukan, pihak penerima harus memberikan alasan pilihannya. Laporan yang telah diproses akan ditampilkan di internet, sehingga masyarakat dapat mengetahui masalah lingkungan yang terjadi beserta penanganan yang telah dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab.

    ..........................
    Jika teknologi info hp ini bisa dipakai..secara tidak langsung akan membantu meningkatkan volume penjualan hp....tentunya dengan tarif pulsa sms yang gratis

    Mudah2an ide bagus ini bisa terwujud di tanah air kita..Indonesia

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.