tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post6387123886360314351..comments2023-12-14T05:21:57.028+07:00Comments on lentera: Manifesto Pergerakan Kaum IntelektualErizeli Bandarohttp://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-47606602394254293002010-07-11T02:41:01.182+07:002010-07-11T02:41:01.182+07:00Ki, apa yang ditulis oleh Zulkaida itu memang seke...Ki, apa yang ditulis oleh Zulkaida itu memang sekedar melemparkan satu gagasan untuk gerakan kaum terpelajar , yang terinspirasi oleh sejarah masa lalu tentang kehebatan bangsa kita, juga kaum muda pra kemerdekaan maunpun kemerdekaan. Juga membahas kemajuan ilmu pengetahuan sebagai motor pembaharu peradaban. Zul , memilih kewiraswataan sebagai jalan untuk mencapai itu. Iki juga mencoba memberi masukan dari sisi gerakan Islam sebagai desire membangun peradaban rahmatan lilalamin. Papa yakin, bahwa Zul sangat memahami tentang perlunya korek si kemajuan peradaban modern (sekular ) entah itu kapitalisme, sosialisme, demokrasi, IPTEK yang sesuai dengan dokrin islam. Tentu Zul dan juga iki, engga mau gerakan kaum muda intelektual dalam 30tahun kedepan tak lebih melahirkan kelanjutan kelas menengah yang individidualistik dan arogansi kelas ekslusive. . Seperti yang ada sekarang , kehebatan IT Microsoft yang menjadi diktator OS window. Kehebatan Pharmasi melahirkan produk pemeras kelas dunia. Tekhnologi Industri menghasilkan produk yang mengabaikan lingkungan hidup. Ahli biologi menghasilkan bibit yang menimbulkan paradox lingkungan atau biotekhnologi yang merusak gen. Ahli fisika menghasilkan produk pemusnah. Ahli keuangan membuat ketidak seimbangan ekonomi global. <br /><br />Kita harus merebut ilmu pengetahuan tapi bukan untuk menciptakan kelas atau melebarkan kelas yang pntar/kaya dengan yang bodoh/lemah. Tapi bagaimana gerakan kaum muda yang intelek dan mandiri mampu membuat yang jauh mendekat dan yang dekat merapat. Bukan hanyan di Indonesia tapi diseluruh dunia untuk lahirnya komunitas global yang menjunjung tinggi nilai nilai kebaikan, kebenaran dan keadilan.Erizeli Bandarohttps://www.blogger.com/profile/01925231835467388002noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-82475648451714395772010-07-11T01:23:04.513+07:002010-07-11T01:23:04.513+07:00This comment has been removed by the author.Rizki Bandarohttps://www.blogger.com/profile/17039477193498916438noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-55227995053260685322010-07-11T01:22:31.722+07:002010-07-11T01:22:31.722+07:00Desire ini bukan untuk berkiblat kepada bangkitnya...Desire ini bukan untuk berkiblat kepada bangkitnya khilafah islam. Tapi bangkitnya esensi islam sebagai rahmat bagi alam semesta. Bagaimana meluruskan kapitalisme dalam konteks keislaman. Bagaimana meluruskan sosialisme dalam konteks keislaman. Bagaimana meluruskan peran ilmu pengetahuan yang mensejahterakan manusia lahir batin. Mungkin desire ini akan ditertawakan karena cenderung kearah spiritual. Tapi saya katakan dengan tegas bahwa sejarah jatuh bangunnya bangsa didunia, jatuhnya kejayaan Khilafah, jatuhnya kerajaan Mongol, terakhirnya jatuhnya ekonomi Eropa, jepang, AS,karena berangkat dari semangat kebangsaan yang tinggi dan berkiblat kepada penyembahan kepada ilmu pengetahuan dunia. Hasilnya adalah ketidak seimbangan , paradox ; Banyak ilmu tapi semakin bodoh. Ekonomi makmur ,lingkungan dikorbankan. Banyak obat banyak penyakit. California tempat universitas terbaik didunia tapi Pemdanya menyatakan bangkrut karena tak sanggup membayar anggran sosial.<br /><br />Kalau manifesto gerakan kaum muda masih terbatas kepada pengulangan sejarah revolusi industri di Inggeris maka kita mundur surut seabad. Fenomena bahwa IPTEk sebagai tulang punggung perubahan bangsa mencapai kemajuan terbukti gagal total. Lihatlah kini, Crisis demi crisis terus terjadi. Awalnya crisis sebatas local , kemudian regional dan akhirnya global. Awalnya krisis karena deplasi, kemudian inflasi dan terakhir krisis structural (gabungan inflasi dan deplasi).Belum lagi soal global warming. Pangeran charles telah mengakui bahwa islam adalah solusi untuk kelestarian lngkungan ditengah crisis global., Obama ketika berpidato di Mesir juga dengan tegas mengatakan bahwa Islam bukanlah musuh tapi adalah kekuatan untuk menciptakan keseimbangan dan perdamaian dimuka bumi. Saya rasa ungkapan dari dua poros pemimpin dunia dibidang iPTEK sekarang , inggeris dan AS , sudah cukup bukti bahwa tesis IPTEK semata untuk kemajuan tak lagi relevan.<br /><br />Desire untuk sesuatu yang bernilai sudah ada dalam al quran dan hadith. Kita tidak perlu mencari keluar. Ia sudah di design oleh Allah sebagai sumber pembelajaran dengan sempurna. Karena Al Quran sebagai pembelajaran maka ia bukanlah hal sulit dipelajari. Menjadikan desire islam sebagai gerakan internationalisasi adalah misi kita terlahir sebagia manusia untuk menjadi rahmat bagi “alam semesta”. Saya tidak tahu apabila desire ini tidak menggetarkan qalbu kita maka para pemuda islam harus mulai mendekat kepada Allah dengan taubah nasuha dari segala dosa ringan sampai kepada dosa berat. Kalau tidak , maka kita hanyalah berputar putar tanpa berujung. Menari diatas awan. Kebumi tak bergantung, dilangit tak berpijak. Merangkak untuk berdiri namun terjatuh ketika berjalan...Rizki Bandarohttps://www.blogger.com/profile/17039477193498916438noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4366832256298243069.post-7589974976802828212010-07-11T01:21:42.561+07:002010-07-11T01:21:42.561+07:00Tulisan ini menarik sekali. Bicara soal ide dan be...Tulisan ini menarik sekali. Bicara soal ide dan berujung kepada kolaborasi untuk lahirnya pergerakan pemuda intelektual bagi kemajuan bangsa. Saya hanya ingin memberikan masukan bahwa paham kebangsaan adalah paham sekuler. Ini konsep sekuler yang membela kepetingan kelompok atau golongan dalam satu komunitas yang disebut bangsa. Karena paham ini pula terjadi pengotakan budaya, sosial politik dan akhirnya berujung kepada penindasan kepada yang lemah. Narasi yang anda sampaikan dalam tulisan memuat banyak hal analogi yang menyimpulkan bahwa kita bangsa besar dan pantas harus menjadi besar. Untuk itu anda berkesimpulan pula bahwa hanya kaum terpelajar dibidang ilmu pengetahuan yang mampu menjadikan “bangsa “ indonesia kembali dengan kesejatiannnya yang besar. Saya dapat menerima itu untuk tidak sepenuhnya sependapat. <br /><br />Saya lebih kepada hakikat manusia diciptakan,yang tidak terkotak oleh berbagai paham yang berbeda atau budaya yang berbeda esensinya. Islam tampil sebagai sebuah gerakan international untuk rahmat bagi alam semesta. Didalam islam ilmu dunia ( IPTEK ) , Agama ( Fikih, tauhid) bagaikan alur dan patut. Agama mengatur, akal ( ilmu ) menerapkan. Ini berlaku bagi semua manusia dimuka bumi ini. Jadi globalisasi itu adalah konsep islam, yang menjadikan islam sebagai dogma budaya, politik , sebagai project sosial global bagi kemaslahatan umat. Jadi desire yang paling tepat bagi kaum muda terpelajar adalah bagaimana membangkitkan kembali keterkaitan antara cendekiawan, ulama, sufi dalam satu barisan yang teratur (Ashaff ).Rizki Bandarohttps://www.blogger.com/profile/17039477193498916438noreply@blogger.com