Prologh
Dulu waktu putra saya masih SLTP setelah usai nonton FIlm G30 S PKI bertanya kepada saya “ Katanya PKI yang culik kok PKI seperti tentara? Saya hanya tersenyum mendapat pertanyaan itu. Sebisanya saya jelaskan bahwa PKI itu adalah partai Politik dan tentu namanya partai , ia berusaha merebut pengaruh di kalangan mana saja termasuk di Militer. Bagaimana dengan TNI ? Ketika itu TNI juga bagian dari kekuatan Politik dengan dibentuknya Sekber Golkar atas ide dari Jenderal A Nasution. Jadi TNI tidak lagi sepenuhnya prajurit yang tidak partisan tapi justru TNI juga adalah partisan. Mengapa ? Karena begitulah design politik yang di create oleh Soekarno. Jadi adalah wajar saja kalau TNI juga bisa terseret secara subjective ketika terjadi kekacauan politik. Lantas mengapa akhirnya militer mau terlibat dalam operasi penculikan terhadap perwira TNI ? Apakah itu karena provokasi PKI ?
Kalaulah itu karena provokasi PKI, tentu mereka tidak akan menjadikan Perwira menjadi target untuk dibunuh. Apalagi Perwira yang dibunuh dalam penculikan itu adalah perwira yang loyal dengan Soekarno dan hubungan mereka dengan PKI adalah solid sama sama loyalis Soekarno. Kekuatan loyalis Soekarno itu juga sama sama mendukung melawan gerakan separatis DII/TII atau PRRI PERMESTA. Jadi siapa yang pantas dihabisi ? Ya lawan politik seperti kaum kanan dari TNI yang dinilai tidak loyal kepada Soekarno dan Islam. Mengapa ? ya karena gerakan islam merupakan rival keras PKI dalam setiap perjuangan merebut pengaruh politik. Tidak mungkin PKI berhadapan head to head dengan TNI. Karena sangat beresiko bagi PKI yang gagal mempersenjati Rakyat sebagai kekuatan keempat. Apalagi kekuatan militer itu tersebar di seluruh Indonesia yang tidal mungkin bisa seketika di buat tunduk hanya karena pembunuhan para pemegang komando tertinggi.
Namun mungkin karena rumor adanya dewan jenderal yang akan melakukan kudeta yang ditiupkan oleh PKI dan tentu logis bila Soeharto menyimpulkan PKI dalang dibalik penculikan Jenderal dengan menggunakan Paswal Pres Tjakrabiwara untuk menghabisi para jenderal tersebut, yang kemudian kita kenal dengan peristiwa G30S. Di Pengadilan Mahmilub, PKI mengakui penculikan itu tapi tidak ada perintah untuk membunuh para jenderal itu. PKI hanya minta kepada pasukan Tjakrabirawa untuk menjemput para jenderal menghadap Presiden Soekarno agar mengklarifikasi mengenai adanya dewan jenderal. Namun vonis telah jatuh bahwa PKI sebagai dalang G30 PKI. Sikap Soeharto ini langsung dimanfaatkan oleh gerakan Islam dan Kanan yang punya dendam untuk mengganyang PKI, yang memang merupakan musuh bebuyutan sejak negeri ini merdeka. Apalagi gerakan Islam tahu pasti bahwa PKI ada dibalik gagalnya dewan konstituante merubah Pancasila sesuai dengan Piagam Jakarta, yang berujung keluarnya dekrit presiden Soekarno kembali ke UUD 45. Gagalah cita cita menjadikan Pancasila bersyariah.
Di tengah kekosongan Pemimpin Angkatan Darat akibat pembunuhan dan situasi politik yang memanas dan genting, Soeharto sebagai Pangkostrad memang hebat memanfaatkan situasi sehingga Soekarno memberikan mandat dalam bentuk SUPERSEMAR, yang dijadikan dasar untuk membubarkan PKI dan mengadili PKI. Kalau Soeharto punya agenda tersendiri setelah mandat ditangannya juga hal yang wajar karena dia di samping militer juga politisi dari Sekber Golkar. Benarlah , dia melancarkan agendannya dengan menggebuk kaum kiri agar dapat berkuasa dengan mudah. Caranya ya memanfaatkan situasi kacau dengan membenturkan kelompok komunis dan Islam. Dari benturan ini, maka PKI dijadikan pihak pecundang dalam kakacauan bau amis darah itu. Dan berikutnya setelah Soeharto berkuasa, kelompok Islam juga digebuk. Setelah lemah maka dipreteli unsur kekuatanya dengan menyederhakan partai. Dan kemudian menetapkan azas tunggal Pancasila sesuai versinya. 32 tahun Soeharto berkuasa tanpa tertandingi kekuatannya dan akhirnya dijatuhkan lewat chaos yang juga bau amis darah peristiwa Mey 1998.
Hubungan Soeharto dan LetKol Untung.?
Mengapa Tjkarabirawa yang merupakan bagian dari TNI mudah termakan issue bahwa ada dewan jenderal yang akan melakukan kudeta terhadap Soekarno dan sehingga sebagai Pasukan pengawal Presiden mau saja melakukan operasi pembunuhan anggota dewan jenderal tersebut ? Tentu Letnan Kolonel Untung sebagai komandan Tjakrabirawa bukan Perwira tolol yang gampang saja termakan issue. LetKol Untung merupakan perwira menengah cemerlang. Ia mendapatkan penghargaan Bintang Sakti dari Presiden Soekarno. Dalam sejarah Indonesia, hanya beberapa perwira yang mendapatkan penghargaan ini dan Itu karena kemampuannya menunjukan kelasnya sebagai perwira lapangan terbaik dalam setiap operasi militer, seperti operasi mandala di bawah pimpinan Soeharto untuk merebut Irian Barat. Di bawah pimpinan Jenderal Ahmad Yani, dalam operasi penumpasan pemberontakan PRRI atau Permesta di Bukit Gombak, Batusangkar, Sumatera Barat, pada 1958. Karena kehebatanya itulah Untung dijadikan komandan Tjakrabirawa.
Di samping itu, LetKol Untung bukan hanya perwira yang buta tuli politik. Dia pernah di Batalion Sudigdo, yang markasnya berada di Wonogiri. Batalion ini yang berhasil di bina oleh PKI , dan akhirnya melakukan pemberontakan tahun 1948. Nah dengan catatan record nya seperti itu, pasti ada orang yang sangat dipercaya secara pribadi dan moral yang mampu meyakinkannya bahwa dewan jenderal itu memang ada dan targetnya menghabisi Soekarno. Dan kalau terjadi hal yang tidak diinginkan maka ia akan dilindungi. Dan itu kemungkinanya adalah Soeharto. Mengapa ? Hubungan antara Soeharto dan Let kolonel Untung terjalin setelah Untung melarikan diri dari kejaran Pasukan Gatot Subroto karena terlibat pemberontakan PKI di Madiun dan kembali ke Solo. Tentu Soeharto tahu pasti bahwa Untung adalah buronan Gatot Subroto. Namun Untung bisa bergabung di Korem Surakarta dimana Soeharto sebagai Komandannya. Dan saat itulah nama aslinya yang tadinya Kusman berganti Untung. Belakangan ketika Soeharto menggantikan Gatot Subroto sebagai panglima Divisi Diponegoro , Untung juga dibawa Soeharto ke Semarang bergabung dalam Batalion 454 Kodam Diponegoro, yang lebih dikenal dengan Banteng Raiders. Ketika Soeharto menjabat Panglima Kostrad mengepalai operasi pembebasan Irian Barat, 14 Agustus 1962, Soeharto juga melibatkan Untung dalam Operasi Mandala itu.
Ketika Soekarno membutuhkan Pasukan pengawal presiden yang diberi nama Tjakrabirawa , Soeharto pula yang mengusulkan kepada Jenderal Ahmad Yani untuk menjadikan anggota Batalion Banteng Raiders sebagai pasukan Tjakrabirawa dimana Let Kolonel Untung sebagai komandannya. Dan Ketika Untung menikah, Soeharto bersama ibu Tien hadir. Siapa yang paling masuk akal meyakinkan Untung untuk melakukan operasi penculikan dewan jenderal itu ? silahkan jawab sendiri. Artinya memang benar bahwa Untung terlibat pasti G30S dan PKI memang terlibat memprovokasi secara tidak langsung dengan issue dewan jenderal yang akan kudeta. Pertanyaanya adalah Siapa the man behind the gun ? inilah awan gelap. Mengapa ? Lettu Doel Arif Sebagai komandan Pasukan Pasopati yang menjadi operator lapangan penculikan itu sampai kini tidak tahu rimbanya dan tidak pernah bersaksi di pengadilan.
Agustus C Long.
Augustus C. Long, mantan CEO Texaco, yang memimpin ekspansi internasional perusahaan pada tahun 1950an dan 60an. Ia Lulusan Akademi Angkatan Laut yang tangguh. Ia bergabung dengan Texaco pada tahun 1930, sebagai pengawas SPBU di Florida. Dia bekerja untuk perusahaan selama 41 tahun, 12 tahun di antaranya sebagai CEO dalam dua tugas terpisah, dan menjadi direktur sampai tahun 1977. Long, yang dikenal sebagai Gus, berusaha menemukan dan mengembangkan sumber minyak di Amerika Utara dan tempat lain di Belahan Barat untuk mengurangi ketergantungan pada Timur Tengah. Untuk itu, dia mengawasi pembelian operasi produksi minyak Texaco di Trinidad, Venezuela dan Kanada. Long punya visi pembangun yang hebat dan mampu melakukan ekspasi cepat setelah perang dunia kedua . Ia memimpin perusahaan dengan tangan besi dan pekerja keras. Ia juga dikenal sebagai pelobi hebat dikalangan politisi dan punya network international. Karenanya beralasan ketika dia meminta agar semua CEO TNC juga aktif mendekati Politisi dengan agenda kebebasa individu. '' Sebagai pengusaha Amerika, tidak cukup bagi kita untuk pergi ke luar negeri hanya untuk menjual barang dagangan atau memanfaatkan sumber daya alam, '' katanya. Suatu waktu. Dan karenanya tak berlebihan bila ia punya jaringan international di negara yang kaya SDA dan menjalin hubungan khusus dengan pemimpin lokal yang punya prospek dimasa depan. Lewat koneksinya dengan CIA dia terlibat secara tidak langsung membiyai terjadinya perubahan politik negara yang kaya minyak seperti Venezuela, columbia, Timur Tengah dan termasuk Indonesia.
Karena kehebatan lobi international di kalangan elite politik termasuk di AS sendiri maka jasanya juga dimanfaatkan oleh teman teman bisnisnya yang ingin mendapatkan konsesi SDA di negara lain. Tahun 1961 Soekarno di undang oleh JF Kennedy ke Washington. Ketika itu diperkenalkan kepada Soekarno seseorang bernama Agustus Long. Pada saat itu Long sebagai mediator atas perjanjian kerjasama Freeport Sulphur dengan East Borneo Company yang di tandatangani pada 1 Februari 1960, untuk mengeksplorasi tembaga dan emas di Irian. Namun upayanya kandas meyakinkan Soekarno. Bahkan Soekarno semakin mesra dengan Kennedy, yang pada 15 Agustus 1962 AS mampu memaksa Belanda menandatangani Perjanjian New York yang memuat "Act of Free Choice" (Pernyataan Bebas Memilih). Bukan itu saja ,JFK juga berjanji akan memberikan bantuan dana pembangunan terhadap Indonesia lewat kuridor IMF. Agustus Long tak pernah lelah meloby Soekarno, namun dia juga mulai memperluas jaringan koneksinya di Indonesia khususnya para perwira muda yang mendapat dukungan dari kekuatan Parpol Islam. Sampai akhirnya JFK tewas dalam peristiwa pembunuhan dan setelah itu Soekarno pun jatuh.
Dua tahun setelah Peristiwa G30 S PKI dan kekuasaan Soekarno secara defacto dilucuti, tahun 1967 KK Freeport di tanda tangani pemerintah Indonesia. Itu dikenal dengan KK Generasi pertama dengan hak konsesi 20 tahun, kemudian diperpanjang lagi dengan KK Generasi kedua tahun 1991 yang akan berakir 2021. Di era Jokowi , Freeport tidak bisa lagi memaksakan diri agar Indonesia tunduk dengan KK tapi Freeport harus tunduk dengan UU Minerba. Apakah Freeport akan menyerah begitu saja ? Tidak. Issue PKI kembali di copy paste dengan berusaha menggandeng kekuatan Islam dan TNI. Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) lewat surveinya mengungkap bahwa opini kebangkitan PKI tidak terjadi secara alamiah. Siapa yang memobilisasi? Kalau dilihat hasil survey SMRC bahwa issue PKI itu datang dari Pendukung PKS, Gerindra, dan Prabowo Subianto, yang seakan mendambakan kemenangan mudah menjatuhkan Soekarno terulang lagi di era Jokowi. Namun keadaan sekarang sudah berbeda. TNI sesuai UU sudah masuk barak dan tidak lagi bisa berpolitik seperti era Soekarno. Kekuatan kanan dan kini sudah di eliminate dengan adanya PANCASILA. By sistem konspirasi politik untuk menjatuhkan kekuasaan seperti era Soekarno tidak akan pernah terjadi lagi di Indonesia. Tapi kadang orang suka onani Politik ketika tak mampu menjangkau kaki langit.
3 comments:
Post a Comment